DETAIL
Apakah Anda membeli rumah baru atau rumah yang dimiliki sebelumnya, belilah dengan bijak.
Dalam artikel ini, kami fokus pada pembelian rumah sekunder sebagai pilihan bagi mereka yang mungkin lebih suka membeli properti di lokasi yang telah berkembang dengan akses dan fasilitas yang mapan. Rumah sekunder dengan harga lebih rendah juga merupakan pilihan yang menarik, dibandingkan bila membeli tanah dan kemudian membangun rumah baru, yang bisa jadi lebih melelahkan dan rumit.
Saat mempertimbangkan untuk membeli rumah sekunder, berikut adalah beberapa tips agar terhindar dari kesulitan di masa yang akan datang.
1. Periksa kondisi rumah dengan teliti. Karena kondisi dan usianya, kebutuhan akan biaya perbaikan bisa jadi tinggi. Jika bangunan tersebut berumur kurang dari 10 tahun, maka dapat dikatakan bahwa bangunan tersebut merupakan bangunan yang relatif baru; jika 10 sampai 20 tahun tergolong sedang dan jika lebih dari 20 tahun dianggap rumah tua, artinya Anda harus menyediakan anggaran renovasi yang lebih besar.
2. Periksa kelengkapan legalnya. Pastikan dokumen kepemilikan sah dan tidak ada perselisihan dengan pihak manapun. Nama yang tercantum harus sama dengan nama yang menjual rumah tersebut. Hal ini penting karena menyangkut kepemilikan yang sah.
3. Pastikan juga untuk status kepemilikan properti, baik Hak Milik atau Hak Guna Bangunan, yang harus diperbarui secara berkala oleh pemilik properti.
4. Periksa legalitas dokumen penting lainnya, seperti:
• Izin Mendirikan Bangunan (IMB), harus mencantumkan kondisi bangunan eksisting.
• Bangunan eksisting sesuai dengan standar dan pedoman Pemerintah serta Pengembang, seperti Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Garis Sempadan Bangunan (GSB), Tinggi Bangunan, dan hal lain yang tertera pada kadaster.
5. Cek tagihan, seperti tagihan telepon, tagihan listrik, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Biaya Pengelolaan dan Keamanan Lingkungan (IPKL), tagihan air dan tagihan terutang lainnya. Jangan sampai kewajiban pemilik lama menjadi beban Anda sebagai pemilik baru.
Carilah bantuan dari seseorang yang benar-benar memahami peraturan bangunan dan tanah jika Anda ragu.
Bijaklah Dalam Membeli. Tips Membeli Rumah Sekunder.
Apakah Anda membeli rumah baru atau rumah yang dimiliki sebelumnya, belilah dengan bijak.Dalam artikel ini, kami fokus pada pembelian rumah sekunder sebagai pilihan bagi mereka yang mungkin lebih suka membeli properti di lokasi yang telah berkembang dengan akses dan fasilitas yang mapan. Rumah sekunder dengan harga lebih rendah juga merupakan pilihan yang menarik, dibandingkan bila membeli tanah dan kemudian membangun rumah baru, yang bisa jadi lebih melelahkan dan rumit.
Saat mempertimbangkan untuk membeli rumah sekunder, berikut adalah beberapa tips agar terhindar dari kesulitan di masa yang akan datang.
1. Periksa kondisi rumah dengan teliti. Karena kondisi dan usianya, kebutuhan akan biaya perbaikan bisa jadi tinggi. Jika bangunan tersebut berumur kurang dari 10 tahun, maka dapat dikatakan bahwa bangunan tersebut merupakan bangunan yang relatif baru; jika 10 sampai 20 tahun tergolong sedang dan jika lebih dari 20 tahun dianggap rumah tua, artinya Anda harus menyediakan anggaran renovasi yang lebih besar.
2. Periksa kelengkapan legalnya. Pastikan dokumen kepemilikan sah dan tidak ada perselisihan dengan pihak manapun. Nama yang tercantum harus sama dengan nama yang menjual rumah tersebut. Hal ini penting karena menyangkut kepemilikan yang sah.
3. Pastikan juga untuk status kepemilikan properti, baik Hak Milik atau Hak Guna Bangunan, yang harus diperbarui secara berkala oleh pemilik properti.
4. Periksa legalitas dokumen penting lainnya, seperti:
• Izin Mendirikan Bangunan (IMB), harus mencantumkan kondisi bangunan eksisting.
• Bangunan eksisting sesuai dengan standar dan pedoman Pemerintah serta Pengembang, seperti Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Garis Sempadan Bangunan (GSB), Tinggi Bangunan, dan hal lain yang tertera pada kadaster.
5. Cek tagihan, seperti tagihan telepon, tagihan listrik, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Biaya Pengelolaan dan Keamanan Lingkungan (IPKL), tagihan air dan tagihan terutang lainnya. Jangan sampai kewajiban pemilik lama menjadi beban Anda sebagai pemilik baru.
Carilah bantuan dari seseorang yang benar-benar memahami peraturan bangunan dan tanah jika Anda ragu.