Setiap properti memiliki batas-batas tertentu yang telah diuraikan dalam Perjanjian Jual Beli (PJB), berdasarkan rencana kadaster khusus untuk setiap area dan properti. Sebagai pemilik properti, Anda hanya diperbolehkan menggunakan ruang dalam batas-batas ini, dan harus mematuhi garis sempadan bangunan yang ditetapkan untuk setiap proyek pembangunan.

Rumah yang nyaman didukung dengan adanya fasilitas dan utilitas yang dibuat oleh pengembang di area tertentu, yang sering disebut dengan ruang terbuka hijau.

Ada dua jenis ruang terbuka hijau yang perlu diketahui:

1. Di dalam lahan properti
Pengembang mempunyai kewenangan untuk menetapkan jarak bebas bangunan maksimum 1.5 meter di bagian depan atau belakang bangunan, yang berfungsi sebagai cadangan jalur utilitas. Jika perbaikan diperlukan, pemilik rumah harus memberikan akses kepada pekerja, baik dari TMD atau institusi resmi yang ditunjuk, sehingga mereka dapat masuk dan melakukan perbaikan hingga tuntas.

2. Di luar kavling properti
Pengembang membangun fasilitas dan utilitas seperti jalan, sistem drainase, lampu jalan, pipa saluran distribusi air, saluran drainase, pepohonan dan lansekap, taman, petunjuk arah, pagar dan dinding umum yang menampilkan nama cluster kawasan, jalan setapak, taman bermain anak-anak, tepi jalan, dan lainnya – semuanya dibuat demi kepentingan bersama warga.

TMD bertanggung jawab untuk memelihara semua fitur ini. Pohon, rerumputan dan tanaman lainnya tidak boleh ditebang atau diganti tanpa izin TMD, demikian pula fasilitas jalan, verges dan fasilitas umum lainnya.

Kerusakan apa pun yang terjadi di luar properti penghuni yang disebabkan oleh penghuni atau siapapun, perlu diperbaiki atau dikembalikan sesuai standar yang berlaku.

Masih banyak lagi peraturan tata tertib hunian yang berlaku di Lippo Village. Perlu diketahui bahwa peraturan ini dibuat demi kenyamanan dan kesejahteraan seluruh penghuni. Mari kita ciptakan lingkungan hidup yang menyenangkan.