Pesan Natal oleh Rev. Craig Sheppard, PhD - Pastor, Karawaci Presbyterian Church

by / Thursday, 10 December 2020 /
Post Image Merupakan minggu yang spesial bagi saya dan istri dikarenakan kedua anak-anak kami yang masih kuliah di Amerika kita sudah bergabung Bersama kami di Lippo Village, Karawaci untuk liburan Natal tahun ini. Dikarenakan Covid-19, ujian akhir dari kampus tempat mereka berkuliah telah selesai lebih awal dan hari Selasa kemarin mereka sudah tiba disini.

Sungguh merupakan berkat bagi kami untuk dapat Bersama-sama dengan mereka. Walupun kami menyadari makanan di kulkas menjadi lebih cepat habis, dan koleksi sepatu di depan puntu kami semakin bertambah banyak, semua proses penyesuaian tersebut merupakan pengingat bagi kami kalua sekarang kami memiliki kehidupan yang lebih di rumah kami.

Pada saat natal, kita sering membaca Alkitab tentang kelahiran Yesus Kristus, Anak Allah, yang mengambil rupa dan tubuh manusia dan turun ke bumi untuk menjadi penyelamat kita. Saya ingin mengajak kita sejenak untuk berefleksi dari Injil Matius, pasal yang kedua. Disini kita menemukan terdapat orang-orang majus yang menempuh perjalanan yang sangat jauh untuk bertemu dan menyembah bayi Yesus. Para pria yang terdidik, bijak, kaya, dan memiliki pengaruh ini meninggalkan kampung halaman mereka yang aman menuju tempat yang mereka percayai sebagai tempat kedatangan Allah orang Yahudi ke dunia ini. Mereka menempuh perjalanan dengan penuh pengorbanan pribadi dan menghadapi bahaya yang besar demi mencapai dua hal : Menyembah Raja yang lahir, dan memberikan persembahan padaNya.

Para orang-orang majus ini telah mempelajari Ibrani di kitab Perjanjian lama dan memahami akan Mesias yang dijanjikan. Ketika mereka melihat bintang besar di langit bagian Barat, mereka tahu kalua hal tersebut merupakan penggenapan dari nubuat tentang Raja yang dating. Mungkin mereka telah menemukan kata-kata Bileam di dalam Bilangan 24 : 17 : bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel.” Mungkin mereka membaca Yesaya 60:3 “Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu.” Apa yang menjadi motivasi orang-orang majus ini adalah rasa lapar akan pemahaman mereka dan juga adanya pengharapan spiritual yang mereka percaya dengan kedatangan dari Raja yang baru ini.

Apa yang lebih mengagumkan adalah mengetahui bahwa orang-orang majus ini merupakan orang non-yahudi. Kita mungkin mengharapkan respon yang lebih bersemangat dari para pemimpin agama Yahudi di Yerusalem, namun hati mereka dingin menanggapinya. Kita mungkin berpikir bahwasanya raja Herodes, yang mengagungkan dirinya menjadi raja orang Yahudi. Namun pada kenyataannya, para tokoh agama Yahudi tidak tertarik, dan raja Herode merasa iri dan merencanakan kematian Yesus. Para filsuf non-yahudi inilah yang dengan bersemangat menempug perjalanan yang jauh.

Betapa mengagumkan dan betapa jauhnya jangkauan dari Kasih Anugerah Tuhan! Mengikuti bintang hingga tiba di depan pintu Yusuf dan Maria, orang-orang major ini menemukan yang dibutuhkan oleh semua hati; Sang Juru Selamat, Tuhan Yesus Kristus. Mereka menunduk dan menyembah. Mereka membuka harta yang mereka puny dan mempersembahkannya kepadaNya sebagai hadiah. Meskipun kita tidak memiliki harta serta pendidikan seperti para orang majus tersebut, kitapun bisa membuka harta yang kita miliki yaitu hati kita untuk diberikan kepadaNya.

Pada masa yang sulit ini dimana kita terpisah satu sama lain, sakit penyakit, penderitaan, dan bahkan kematian disekeliling kita, kiranya kita memiliki rasa lapar akan pengetahuan dan harapan seperti yang dimiliki oleh orang-orang majus ini. Adalah bijak mengatakan, “Orang-orang bijak tetap mencari Yesus”.

Kiranya Tuhan dalam kasihNya memberkati Anda dengan Natal yang sejati. 




TOP